Selamat Datang di Website Tour Online Kota Singkawang
Enjoy Your Tour!
Di Kota Singkawang terdapat berbagai macam makanan khas, salah satunya Choi Pan. Tidak heran kalau makanan choi pan ini menjadi salah satu makanan khas di Singkawang karena sebagian besar penduduknya merupakan suku Tionghoa. Nah, suku Tionghoa inilah yang membawa choi pan ke Singkawang. Bahkan, ada salah satu tempat yang bernama Kawasan Tradisional Keluarga Tjhia yang sudah berdiri sejak tahun 1901 dan sekarang menjual makanan khas Tionghoa seperti choi pan dan kwetiau. hoi pan terbuat dari tepung kanji yang kemudian diisi dengan sayur-sayuran. Ada beberapa pilihan sayur untuk isiannya, seperti rebung, bawang kucai, dan bengkuang. Semuanya sama-sama enak. Tapi isian yang paling umum dan terkenal adalah isian bengkuang. Selain isian, komponen lain yang memengaruhi rasa choi pan adalah sambalnya. Kamu harus pintar dalam meracik perpaduan antara kecap manis, sambal cabe, dan jeruk nipis sehingga memaksimalkan rasa si choi pan.
Keberadaan tatung dalam jumlah besar merupakan fenomena budaya khas Kota Singkawang saat perayaan Cap Go Meh Singkawang. Sebagai pesta kebudayaan, pawai tatung memiliki sisi ritual religi yang cukup kental dan mencerminkan pembauran kepercayaan Taoisme kuno dengan animisme lokal yang hanya terdapat di Kota Singkawang. Daerah Singkawang sendiri memiliki penduduk asli yakni Suku Dayak, Melayu yang berbaur dengan warga Tionghoa yang sudah lama tinggal di sana. Kesemuannya tidak beragama atau dikenal dengan animisme. Wilayah Singkawang awalnya merupakan bagian dari wilayah Sambas yang melingkupi Kota Singkawang, Kabupaten Sambas, dan Kabupaten Bengkayang. Sambas bermakna sam (tiga) bas (etnis), yang berarti penduduknya terdiri dari etnis Melayu Sambas, yang beragama Islam, peleburan dari berbagai suku atau etnis yaitu Melayu, campuran Tionghoa-Dayak Islam, Bugis, Jawa yang beragama Islam mengidentifikasi diri sebagai etnis Melayu.
Awalnya Singkawang merupakan sebuah desa bagian dari wilayah kesultanan Sambas, Desa Singkawang sebagai tempat singgah para pedagang dan penambang emas dari Monterado. Para penambang dan pedagang yang kebanyakan berasal dari negeri China, sebelum mereka menuju Monterado terlebih dahulu beristirahat di Singkawang, sedangkan para penambang emas di Monterado yang sudah lama sering beristirahat di Singkawang untuk melepas kepenatannya dan Singkawang juga sebagai tempat transit pengangkutan hasil tambang emas (serbuk emas). Pada masa itu, mereka menyebut Singkawang dengan kata San Keuw Jong, mereka berasumsi dari sisi geografis bahwa Singkawang yang berbatasan langsung dengan laut Natuna serta terdapat pengunungan dan sungai, dimana airnya mengalir dari pegunungan melalui sungai sampai ke muara laut. Melihat perkembangan Singkawang yang dinilai oleh mereka yang cukup menjanjikan untuk tinggal dan menetap di Singkawang
Choi Pan sebagai salah satu makanan khas Kota Singkawang
Cap Go Meh di Kota Singkawang merupakan salah satu festival termeriah di Indonesia
Kota Singkawang merupakan pecahan dari Kabupaten Sambas dan tercipta pada tahun 2001